4 Fakta Menarik Film KKN di Desa Penari : Luweh Dowo Luweh Medeni

Moch. Abdul Rohman

5 Jan, 2023

Menjadi Film Horor Terlaris Sepanjang Masa

Fakta Menarik Film KKN di Desa Penari - Film KKN di Desa Penari sukses menjadi film horor terlaris sepanjang masa. Film garapan Arwi Suryadi tersebut berhasil mengumpulkan total 9,2 juta lebih penonton. Bahkan dalam penayangannya, film ini sukses mengalahkan film Doctor Strange In The Multiverse Of Madness.

Pertama kali tayang di bioskop pada 30 April 2022, film KKN di Desa Penari sendiri diangkat berdasarkan cerita yang sempat viral di media sosial. Tak lama setelah itu, MD Pictures langsung melakukan perencaaan untuk membuatnya menjadi sebuah film.

Berhasil Menggeser Film Pengabdi Setan

Poster Pengabdi Setan

Dari awal hingga akhir penayangannya, film KKN di Desa Penari berhasil menggeser Pengabdi Setan yang kokoh memuncaki predikat film horor terlaris selama 5 tahun. Antusias masyarakat sendiri memang sudah tinggi semenjak MD Pictures mengumumkan untuk membuatnya menjadi film, sehingga tak heran jika film ini langsung dibanjiri penonton pada hari pertama perilisannya.

Fakta Menarik KKN di Desa Penari : Luweh Dowo Luweh Medeni

Setelah berhasil menggaet jutaan penonton, kini telah rilis film KKN di Desa Penari versi kedua dengan judul lengkap “KKN di Desa Penari : Luweh Dowo Luweh Medeni” yang berdurasi 45 menit lebih lama dari rilisan pertamanya.

Pada versi kedua tersebut terdapat tambahan adegan-adegan baru dan bocoran scene film horor yang akan tayang pada tahun ini yaitu Sewu Dino.

Untuk mengetahui lebih lanjut, yuk simak fakta-fakta menarik film KKN di Desa Penari : Luweh Dowo Luweh Medeni berikut ini :

1. Tambahan Durasi

Seperti yang telah disebutkan di atas, film KKN di Desa Penari : Luweh Dowo Luweh Medeni memiliki durasi yang lebih lama dari versi pertamanya, yaitu tambahan 45 menit. Sedangkan pada rilisan pertamanya sendiri memiliki durasi 2 jam 10 menit.

Tissa Biani di KKN di Desa Penari

Bertambahnya durasi tersebut dikarenakan adanya adegan-adegan baru yang membuat ceritanya semakin seram dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada pada versi pertamanya. Salah satunya yaitu tentang kakek-kakek yang menggelengkan kepalanya kepada Nur saat dia masuk ke area gamelan.

2. Munculnya Tokoh Baru

Terdapat juga tokoh-tokoh baru pada versi kedua ini, pertama yaitu ibunda Widya yang diperankan Lydya Kandou. Dalam dialognya, ia sempat melarang Widya untuk tidak melakukan KKN di desa tersebut.

Aghniny Haque dan Achmad Megantara di KKN di Desa Penari

Sedangkan yang kedua yaitu munculnya orang tua Ayu dan Bima saat mereka tiada. Penambahan tokoh tersebut terutama orang tua Ayu dan Bima benar-benar menambah rasa dan suasanya sedih kepada penonton saat Ayu dan Bima tidak bisa diselamatkan.

3. Cuplikan Film Sewu Dino

Poster Sewu Dino

Meskipun tidak ada keterkaitannya dengan film KKN, pada bagian akhir sebelum film benar-benar selesai terdapat adegan selama beberapa menit dari film Sewu Dino. Scene tersebut sedang menampilkan seorang perempuan yang melaksanakan ritual memandikan seorang wanita sebelum gagal dan terjadi hal mengerikan kepadanya.

Meskipun tidak lama, tetapi adegan tersebut cukup membuat kaget dan penasaran untuk menontonnya segera.

4. Promosi ke Banyak Kota dan Negara Lain

Manoj Punjabi dan Crew KKN di Desa Penari

Dengan kesuksesan perilisannya di Indonesia baik versi pertama maupun yang kedua, Manoj Punjabi selaku produser film berencana akan menggandeng seluruh cast film KKN di Desa Penari untuk promosi ke beberapa kota di Indonesia dan di negara lain yaitu Malaysia dan Singapura.

Malaysia dan Singapura dipilih sebab pada perilisan versi pertamanya, film KKN di Desa Penari sukses tayang di dua negara tersebut.

Penutup

Bagaimana sobat moviegoers, tertarik untuk menontonnya? Pastikan siapkan diri kalian ya, sebab dengan penambahan durasi dan tokoh-tokoh tersebut membuat ceritanya menjadi tambah jelas, tambah puas dan tentunya tambah seram sesuai dengan judulnya.

Sumber Gambar : cover, pengabdi setan, nur, ayu dan bima, poster sewu dino, manoj punjabi